Gunung Kelud telah meletus pada hari ini Kamis 13 Februari 2014 pukul 22.50 WIB, suara letusan eksplosifnya sangat dahsyat bahkan suara ledakan dilaporkan terdengar sampai kota Yogyakarta (200 km), bahkan Purbalingga (lebih kurang 300 km), Jawa Tengah.
Suasana masyarakat yang berada di kawasan lereng Gunung Kelud mulai panik bahkan berbondong bondong mengungsi keradius yang aman lebih dari 10 km dari Gunung Kelud.
Suasana masyarakat yang berada di kawasan lereng Gunung Kelud mulai panik bahkan berbondong bondong mengungsi keradius yang aman lebih dari 10 km dari Gunung Kelud.
Warga mulai mengungsi secara tergesa-gesa, setelah mendapat pemberitahuan dari warga lainnya kalau Gunung Kelud meletus.Sebelum Status Gunung Kelud meletus kembali pada Kamis (13/2/2014), gunung ini tercatat beberapa kali meletus dalam rentang waktu 1919-20014.
Sejarah Meletus Gunung Kelud
Pada 19 Mei 1919, Gunung Kelud meletus, menewaskan sedikitnya 5.000 orang, sebagian besar dari mereka tewas karena diterjang lahar panas.
Setelah cukup tenang selama beberapa puluh tahun, Kelud kembali aktif pada 1951, 1966, dan 1990, yang secara total menewaskan 250 orang.
Setelah letusan pada 1966, Pemerintah Indonesia membangun Terowongan Ampera di sisi barat daya kawah untuk mengurangi volume air di danau yang berada di kawah gunung sehingga mengurangi bahaya lahar panas.
Pada awal Februari 1990, Kelud kembali meletus melemparkan materi vulkanis hingga ketinggian tujuh kilometer. Akibat letusan ini, sedikitnya 30 orang meninggal dunia.
Pada 16 Oktober 2007, pemerintah memerintahkan 30.000 warga di sekitar gunung itu harus mengungsi, setelah para ahli mengatakan gunung itu dalam kondisi siap meletus.
Akhirnya, Kelud meletus pada 3 November 2007 pukul 03.00 dini hari. Sehari sesudahnya, Kelud memuntahkan abu vulkanis setinggi 500 meter ke udara. Letusan terus terjadi hingga 8 November 2007 hingga pemerintah akhirnya mengatakan letusan Kelud semakin melemah sebelum akhirnya berhenti.
Gunung Kelud Meletus 2014
Setelah diketahui adanya peningkatan aktivitas sejak akhir tahun 2013, Gunung Kelud dinaikkan statusnya menjadi Siaga pada 10 Februari 2014 dan kemudian Awas pada 13 Februari 2014 pukul 21.15 WIB . Erupsi tipe eksplosif seperti pada tahun 1990 (pada tahun 2007 tipenya efusif, yaitu berupa aliran magma) diprediksikan akan terjadi setelah hujan kerikil yang cukup lebat dirasakan warga di wilayah Kec. Ngandar, Kediri, Jawa Timur, lokasi tempat gunung berapi yang terkenal aktif ini berada, bahkan hingga kota Pare, Kediri. Wilayah Wates dijadikan tempat tujuan pengungsian warga yang tinggal dalam radius sampai 10 kilometer dari kubah lava menurut rekomendasi dari Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG).
(Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Kelud)
Letusan 2014 telah terdeteksi oleh PVMBG dan ditanggapi dengan peningkatan status menjadi Waspada (level II). Pada tanggal 10 Februari status meningkat menjadi Siaga (Level III), dan persiapan-persiapan mengenai kebencanaan telah mulai dilakukan. Kawasan seputar 5 km dari titik puncak kawah telah disterilkan dari kegiatan manusia. Pada tanggal 13 Februari pukul 21 dimumkan status bahaya tertinggi, Awas (Level IV), sehingga radius 10 km dari puncak harus dikosongkan dari manusia. Belum sempat pengungsian dilakukan, pada pukul 22.40 telah terjadi letusan tipe ledakan (eksplosif).Dan akhirnya Gunung Kelud Meletus.
Berikut Foto Foto Dampak Gunung Kelud Meletus
Proses Evakuasi Di Desa Banu Ngantang Malang |
Rumah Warga Ngantang Ambruk Kena Abu Gunung Kelud |
Aktifitas Warga Ngantang Setelah Meletusnya Gunung Kelud |
Lokasi Pengungsian di Ngantang Dampak Meletusnya Gunung Kelud |
Sumber Foto :
- https://www.facebook.com/apridhona.titominayugie
- https://www.facebook.com/addy.adanya
- https://www.facebook.com/mushonif
Hasil foto tersebut adalah foto warga lereng gunung kelud yang berada dikawasan wisata selorejo ngantang malang yang terkena dampak dari Meletusnya Gunung Kelud Kamis Malam 13 Februari 2014.
0 comments: